Tangerang Raya, Korantangsel.com – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Benteng Kota Tangerang, lakukan forum konsultasi publik terkait rencana pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) berkapasitas produksi 2.750 liter/detik.
Proyek pengembangan SPAM ini akan malayani masyarakat Kota Tangerang yang berada di Zona 2 (Kecamatan Karawaci, Cibodas, Jatiuwung, dan Periuk), dan di Zona 3 (Kecamatan Karang Tengah, Pinang, Larangan, dan Ciledug). Forum yang digelar di Ruang Akhlakul Karimah, Pusat Pemerintahan (Puspem) Kota Tangerang pada siang hari ini diikuti oleh segenap lapisan masyarakat, mulai dari Camat, Lurah, sampai RT/RW di berbagai wilayah yang akan dilalui proyek pengembangan ini.
Plt. Direktur Utama Perumda Tirta Benteng, Doddy Efendy menuturkan, "Proyek pengembangan SPAM ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan air bersih masyarakat Kota Tangerang yang terbilang sangat tinggi," ujarnya.
Oleh karenanya, penambahan kapasitas produksi dan penambahan jaringan distribusi dalam skala yang besar menjadi relevan dilakukan. Terlebih, sampai saat ini, Perumda Tirta Benteng hanya mampu memenuhi pelayanan sebesar 19,11 persen dari total kebutuhan seluruh masyarakat Kota Tangerang.
“Ini sangat-sangat penting, karena bagian dari tanggung jawab bersama, bahwa pemerintah (lewat Perumda Tirta Benteng) harus hadir menjawab kebutuhan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat, salah satunya air bersih. Karena saat ini, hanya Zona 1 (Kecamatan Neglasari, Batuceper, Cipondoh, dan Benda) yang baru terlayani, perlu dilakukan perluasan ke wilayah lain, yakni seluruh bagian Kota Tangerang,” ucap Plt. Direktur Utama Perumda Tirta Benteng, Doddy Efendy, Rabu, (3/4/23).
Ia melanjutkan, proyek pengembangan SPAM ini akan dilakukan dalam bentuk pembangunan infrastruktur fisik yang menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Proyek tersebut, meliputi pembangunan Instalasi Pengelolaan Air (IPA), reservoir, pembangunan jaringan perpipaan distribusi utama, jaringan perpipaan distribusi bagi, dan pipa retikulasi. Nantinya, hasil dari pengembangan SPAM ini akan dijalankan secara business to business (solicited) dengan mekanisme pengembalian investasi melalui Tarif Pembelian Air Curah," ucapnya.
“Nantinya, proyek pengembangan SPAM ini bukan dibangun oleh pemerintah melainkan oleh pihak ketiga (swasta). Sifatnya, pemerintah memberikan izin dan rekomendasi. Mulai dari pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan intake, IPA, reservoir, dan pompa distribusi, yang ini semua bagian dari ruang lingkup kerja sama. Terkait target waktu, kurang lebih 40 hari kedepan, proyek pengembangan ini bisa berjalan,” tambahnya.
Setelahnya, lewat forum konsultasi publik ini, Perumda Tirta Benteng berharap rencana proyek pengembangan SPAM ini mendapat dukungan yang optimal dari masyarakat Kota Tangerang, serta secepatnya dapat terwujud, dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Tangerang secara menyeluruh. (San)